Harapan Hati
Harapan Hati
By : Resawati
Mahasiswi Akuntansi UNP
Detik kian
bergulir. Seiring waktu berlalu dan haripun berganti bulan, yang ada hanya sisa
kenangan yang tertinggal di benakku. Hari terasa agak dingin dibanding hari
sebelumnya. Memang benar, akhir-akhir ini hujan sering turun dengan lebat. Dari
pagi bahkan seharianpun hujan tak kunjung berhenti. Bagiku itu hal yang biasa
karena memang sekarang waktunya musim hujan sampai beberapa bulan kedepan. Ku
coba memandang ke langit berharap mentari menampakkan sinarnya. Tapi, penantian
ku hanya sia-sia sebab itu tak akan mungkin karena hujan turun sangat derasnya.
Tak ada yang
bisa aku lakukan hari ini selain hanya menatap air hujan yang turun dari
langit. Menghitung setiap tetes airnya yang turun, lalu melupakannya. Begitulah
sepinya diriku yang tak ada kawan yang selalu setia denganku. Ku mulai merasa
bosan dengan apa yang aku lakukan sekarang. Otakku mulai berhenti berfikir dan
tatapanku kosong tanpa ada yang ku liat.
Seketika
terlintas dibenakku tentang seseorang yang selalu berada difikiranku. Mungkin
aku rasa aku sudah mulai gila. Aku selalu memikirkan orang yang belum tentu
memikirkan diriku. Ohh Tuhan,,, beginikah nasib hidupku. Tak ada orang yang mau
dekat dengan ku. Bahkan teman ku sendiri jarang ada yang menghubungiku.
Sekarang aku benar-benar kesepian. Aku butuh orang yang selalu ada disetiap aku
membutuhkannya.
Apakah ini
karma ku..?? Karena aku sudah menolak cinta seseorang yang tulus menerima aku
apa adanya. Aku benar-benar bodoh, tak bisa membedakan mana cinta yang tulus
dan mana cinta yang hanya karena nafsu. Seandainya waktu bisa kuputar, aku akan
memperbaiki semua kesalahan yang pernah aku perbuat dahulu. Jujur, sekarang aku
menyesal karena sudah mengecewakannya. Bahkan sekarang diri ini yang berharap
padanya agar dia mau kembali padaku. Dan seandainya itu terjadi, aku akan
berjanji untuk setia padanya.
Sekarang
melihatnya sukses dengan kuliahnya, aku merasa sangat iri dan menyesal karena
aku sudah mengecewakannya dulu. Tapi, aku tidak mau berdiam diri saja. Akan aku
buktikan kalau aku juga bisa sukses bahkan lebih dari apa yang dia dapat
sekarang. Kadang aku berfikir kenapa dia gak pernah menghubungi aku lagi. Apa
salah ku sehingga dia menjauhiku. Padahal saat terakhir kami ketemu kami tidak
ada bertengkar dan kami baik-baik saja. Apa mungkin ada kata-kata ku yang
menyinggung perasaannya tanpa aku sadari.
Jika memang
begitu, aku merasa sangat bersalah karena tidak ada maksudku untuk menyinggung
perasaanmu. Jujur, dalam hati ini aku sangat sayang padamu. Aku baru sadar
kalau selama ini aku telah menyia-nyiakan cinta seseorang yang telah lama
menantiku. Aku hanya dapat berharap dalam hati ini agar kamu mau memaafkan aku
yang tak bermaksud menyakiti hatimu. Ku harap kata-kata cinta yang selama ini
kamu katakan tidak hanya kata manis yang buat aku senang, tapi itu adalah bukti
kalau kamu benar-benar sayang dan cinta padaku. Aku akan selalu menanti mu
disini sampai kamu menghubungiku dan menemuiku. Disini aku hanya bisa
mendo’akan mu selalu sehat dan bisa sukses untuk meraih mimpimu, calon
imamku... ^_^
Komentar
Posting Komentar